ketidaksempurnaan rasa dalam cakrawala aksara .

Minggu, 30 Desember 2012

fasilitas palsu

sore memuram
langit menggambarkannya dengan hujan yang menggandeng angin untuk turut serta. mungkin akan menjadi hujan terakhir dalam sebuah tahun. atau mungkin besok Tuhan masih berbelas kasih dengan memberikan puing pengharapan gadis dewasa yang beranjak tua.
tersentillah sebuah pundak oleh realitas. bahwa semua tidak akan terwujud hanya dengan doa, bahwa seutuhnya pribadi tidak selalu menjadi nomor satu.
becek akan menemani di persimpangan antara kejujuran dan kemunafikan. selayaknya hujan telah hafal akan rasa dirinya tergantikan. oleh pelangi ataupun panas matahari...

dalam sesal bersemayam rasa cemburu yang memuncak, namun terungkapkan hanya sampai pada senyuman. dalam munafik akan berusaha mendengar, dalam sakit akan selalu berusaha tertawa.
bukan salah siapa-siapa, hanya konsekuensi dari hati yang terlalu. dalam teorinya, jika sudah terlanjur memilih, akan susah untuk lepas dari konsistensi.

diri yang sepenuh hati tidak pernah meminta balasan ataupun sekedar rasa beruntung telah mencuri. namun lihatlah hujan yang semakin merapatkan debitnya, akankah sadar dengan rasa kecil yang selalu tersimpan?
sudah terlanjur buta atau pura-pura tidak melihat?
tahukah kesenangan berkorban ini palsu?

yang selalu teryakini adalah diri yang mempunyai segala yang berlebih. mungkin seseorang akan mencuri sisi perhatian berbedamu, namun percaya untuk dua tiga peristiwa, bahwa yang pertama selalu menjadi tempat sampah.

ada sesal telah membuatmu tahu, ada sesal telah berusaha baik-baik saja dan tetap memfasilitasi. cobalah mengerti
selama hujan masih turun, selama tahun ini belum berganti meski telah ada di penghujung. ada diri yang selalu menjadi tempat sampah, tempat berlabuh dimana hatimu jatuh selalu menjadi tempatmu istirahat dan berpulang...




R.
Read More

Kamis, 15 November 2012

parsel satu suro

malam berhenti memuram. akhir-akhir ini menampakkan semringahnya tiap surya menjelang. malam yang ingin hidup dua puluh empat jam tanpa instirahat, ingin mengimbangi teriakan ayam yang membangunkan setiap orang.
sempurna itu hanya satu. kamu itu pelengkap. membuat saya dan hidup saya nyaris sempurna. kamu agen tertunda? oh bukan. kamu invisible. kamu ada, tidak ada. pergi datang semaunya. ya sudahlah... saya hanya bisa merasakan. nikmatmu tidak terlihat, namun hadirmu menggenapkan.

saya hanya ingin roti. tapi kenapa dapet parsel? itulah kamu.
tidak harus buat saya mandi kembang tujuh rupa bareng keris keramat yang malam ini menyemat kuat untuk mendapat kemudahan. katanya, kemudahan akan datang seiring tulusnya hati. setiap kata yang merupakan pembelajaran itu sering mengitari.

munafik itu perlu. egosi itu perlu. tidak punya pengikut itu bukan masalah, tapi punya banyak didikan itu penting.

suatu saat kita akan bermain yang jauh, bukan jadi tahanan lagi. meniupi ilalang di ladang dandelion, merebahkan tubuh di kasur alam dengan bau khas, bercengkeramah semalaman dengan perapian yang hampir mati, merasakan mistisnya embun pagi hari, dan mensyukuri berkah yang hadir di antara diri sendiri.

buat jadi superhero itu sederhana, cukup egois dan membawa parsel satu suro yang menjadikan otak macet serta berpikir, karunia apa lagi yang Tuhan simpan untuk saya. lalu bersyukur :)



terimakasih. bukan mimpi. hanya fiksi
Read More

Rabu, 24 Oktober 2012

si kecil

mengenai seseorang yang spesial dan tulisan sore ini saya buat dengan nurani suci.

saya mengenalnya 4 tahun belakangan ini. mungkin lebih lama atau bisa terhitung singkat dari perkenalan dengan beberapa orang istimewa lainnya. namun dia beda, kecil, berisi, bantet, meriah. dia kembang api saya
dengannya saya belajar sedikit banyak arti hidup. belajar sakit dan belajar menikmati

dia orang pertama yang menemani saya jatuh dari motor, orang pertama yang menemani saya hipotermia di gunung, orang pertama yang sependapat dengan saya mengenai sastra, orang pertama yang mengajarkan pada saya bahwa untuk menjadi orang pintar tidak perlu pintar. hanya perlu beruntung

setahun belakangan kami lose contact, dia salah satu orang yang ucapan selamat ulang tahun di umur 19 tahun saya kemarin saya nantikan. tapi tidak berkabar. dan kemarin malam kita terlibat percakapan lalu dia berkata,
"aku ingat, aku sangat ingat. tapi kondisi dan tempat tidak memungkinkan aku untuk mengucapkan. aku bercerita pada semua orang, temanku tengah ulang tahun"
dalam hati ada trenyuh, kesal yang lama tidak terungkap, meleleh di hadapan air muka yang tidak terlihat. air muka yang berjauhan.

dengan senang saya selalu ikhlas mendengarkan celotehan berharganya, mengenai perasaannya. dengan komitmen cintanya, dengan harap setianya. dia yang mencintai seseorang hanya dengan doa. saya tahu perasaan itu, perasaan tanpa pamrih yang tidak pernah dia obral dan dia museumkan. banyak alasan logis yang membuat saya mengaguminya. dalam hati yang sibuk mendengar, saya hanya bisa membantu doanya, mengirimkan radar pada orang yang dia cinta agar menoleh dan mengerti maksud sebuah hati.
mungkin, meski suatu saat nanti

entah, ada damai tersediri ketika saya bercerita dan jujur padanya.saya bisa menjadi diri saya sendiri tanpa dusta. munafik kelas kakap yang saya sanggah runtuh di hadapannya.

dia sering mengajarkan saya untuk berani bermimpi, berlari, dan mengejar untuk menjadikan suatu hal itu pasti. dia mengajarkan saya berdoa dan mendekatkan diri pada sang Pendengar. dia tau apa yang saya mau, dia maklum atas semua khayal yang saya buat selama ini, dia setia mendengarkan dan memberi tawa cuma-cuma untuk menyenangkan saya.

saya menulis untuknya benar dari hati, sejak pertama saya jatuh hati, dan kemudian sayang.. dia cinta yang tidak pernah menghianati saya... dia segalanya.

dia, si kecil yang selalu mengajarkan saya untuk berani menentang masa..




inspirated by: Khairu Annisa Hariadi 
Read More

Sabtu, 20 Oktober 2012

kotak kardus coklat

"huruf tanpa spasi tidaklah bermakna. bergerak tanpa jarak tidaklah bisa. menyayangi tanpa ruang tidaklah mungkin"

aku tersekap. kotak kardus coklat berukuran kulkas membungkusku yang tertunduk layu. upaya afirmasi atas suatu absurditas ditolak mentah-mentah dan didaratkan ke tempat sampah secepat helaan nafas. keluar bukalah jalan yang baik. dalam kardus coklat aku merasakan semuanya. aku merasa rumpang, pincang, hilang aral, namun di sisi kardus yang lain aku merasa terpenjara dengan rongga udara, menyejukkan dan melengkapkan.



"kamu takut. kamu takut karena ingin jujur. dan kejujuran menyudutkanmu untuk mengakui kamu mulai ragu"

oke. aku hyprocite ulung.tidak bisa mangkir lagi, dua jalan yang memaksaku setiap jam untuk segera memutuskan antara keduanya masih ku gantungkan. alih-alih bingung, aku malah memilih menjadi munafik. akal sehatku macet jika berurusan dengan makhluk satu itu.

seperti pasar malam kasih sayang, cinta diobral dan dicuci gudang. namun kamu tetap mahal. langkahmu tetap mendongak congkak. itulah yang menyeretku dalam pusaran kemunafikan. tersedot horizon menuju kanal kehidupan. gerak mu tiada pasti, tapi aku tetap di sini
entah kenapa...

kapankah engkau sadar, harus berapa waktu yang kuhabiskan untuk penantian.
sadarlah arti pelitamu.
sadarlah arti gelap di balik punggungmu.
mari kita bergandeng, izinkan aku menjadi semesta dimana semua bisa kau curahkan. bisa kau mainkan. mari kita berantas curang, bermain imbang tanpa ada yang menang.

bantu aku menyelesaikan sandiwara ini. cukup waktu ku untuk berpura-pura. jadilah yang bisa kucinta dan mencinta. seyakinnya, hatimu tempatku berpulang.

berhentilah menjadi pasir pantai. beradu sendawa dengan ombak, pergi dan datang tanpa perlu pikir panjang. seandainya bisa, ingin kutahan kaki pasirmu saat ombak datang dan membawamu pulang. ingin ku bendung palung yang sudah cukup dalam agar kau tau arti butir pasir bagi pantaiku.

melawan ombak aku ingin berteriak. aku ingin berlari mencari dan menahan diri. tapi bahasaku tinggal rasa..
akankah kau sanggup dengar?
akankah signal ku terkirimkan?

tolong...
tarik aku dari dalam kardus yang kian hanyut oleh tenangnya lautan. oleh birunya air dan sundulan ikan.


aku hanya perlu kesempatan. aku hanya perlu uluran tangan.

Read More

Senin, 15 Oktober 2012

sore sehabis hujan

 
Tidak cukup sebuah senyum dan rasa syukur meskipun telah berkali saya haturnya untuk menggambarkan segala hal yang terjadi hari ini. Entah... apakah saya akan masih bisa bersahabat dengan kebetulan dan perasaan terpojok yang menyenangkan itu?
Tidak ada media, tidak ada alat yang berhasil mengabadikan moment beberapa menit yang syahdu tanpa terganggu . Hanya kenangan dan mata beberapa, yang sempat menyematkan peristiwa sempurna di sore sehabis hujan itu.
Kata membuat saya merasa buruk rupa. Tanpa berucap, bibir meramalkan apa saja yang bisa saya ingat. Merutuk waktu sejenak untuk syukur yang saya ucap lirih. Dengan impuls yang bisa terhantar berupa senyum ala kadarnya namun saya sadar sungguh tidak biasa.
Ada panas yang tiba-tiba menyerang, ada hal yang membuat sekujur menjadi kaku papan kayu. Atau memerahkan muka yang pas-pasan. Jatung menderapkan irama yang tidak lagi konstan. Diburu.  Dijauhkan dari singkronisitas rasa antara saya dan kamu.
Setelahnya saya hanya bisa menghambur tanpa alasan. Memandangi dari jauh spektrum yang baru saja seradius dengan saya. Bukan mimpi. Tapi semua usai kini. Malam mengingatkan saya untuk lekas sadar dari pasar raya perasaan ini. Dongeng usai. Tidak ada lagi kebetulan atau keterpojokan yang mengasikkan.


Namun saya bersyukur. Sungguh bersyukur. Terimakasih moment, terimakasih hujan.


Read More

Rabu, 10 Oktober 2012

hanya malam

dalam malam saya melihat sosok yang berbeda.

sosok yang dulu saya puja, namun dalam malam dia bisa membabi buta. saya tidak menyalahkan siapa-siapa. namun jari ini ingin menunjuk sesuatu yang bisa menjadi sebab. kesalahan yang sengaja aku dekatkan dengan kenyataan.
seketika malam memuram, menyaksikan, mendengar, dan mengerti apa yang tengah berkecamuk. tiada pilihan yang lebih baik dari diam meski munafik dalam tangis. tidak ada guna juga jika saya putuskan untuk merutuk apa yang ingin saya perjuangkan. semua menghakimi, namun mulut ini hanya bisa terkunci mendengar buruan pertanyaan yang menyakitkan.
lalu gelap menertawakan saya. yang sok kuat, dan sok berani mengambil langkah. untuk beberapa saat yang lalu sudah saya lalui dan saya gagal.
sebenarnya saya hanya terpenjara. saya takut mengambil perubahan besar. perubahan yang tidak pernah saya coba mengerti bahwa ada kemungkinan saya tidak perlu lagi lari. tidak perlu bersembunyi lagi dari gelap yang mulai ikut menyalahkan.
dalam prosesnya malam berubah menjadi pedang es. menghunus sesuatu yang sudah lemah. membekukan pertahanan yang sudah rapuh. menggoyahkan pertahanan yang sudah bimbang. ditambah lagi oleh hembusan angin yang mengejek jelek. menertawakan dalam sesat, dan menjerumuskan dalam sampah perasaan.

bulan yang kian hilang tertutup kabut malam tersenyum mengulurkan tangan dan memberi energi positif transferan. cahaya nya yang tidak semenyilaukan kemarin memberi pemahamanan jika saya salah dan sudah seharusnya saya diam untuk berpikir mengapa gagal ini terjadi kembali.

dalam malam semua menjadi kompak, semua tau, semua bermimpi, dan kenyataan bisa menjadi abstraksi. karena hanya dalam malam semua bisa terjadi...


Read More

Senin, 27 Agustus 2012

hijrah

mungkin ceritanya dibikin rumit dulu, biar seru. saya ngga pernah berpikir kalau kita itu "aku, kamu". saya selalu beranggapan bahwa kita adalah kesatuan. utuh, tak tersentuh, termasuk masing-masing dari kita. saya memuja kamu seakan musyrik. seperti vegetarian yang hampir pensiun dan mendamba daging domba. kamu berhala, kamu terindah. untungnya saya belum ekstrem dan menjadikan kamu Tuhan hahaha
saya ngga mau kamu jadi Tuhan, karena kalau kamu Tuhan, saya jadi bingung siapa yang menciptakan perasaan addicted yang berlebihan serta kekuatan medan magnetmu yang maha dahsyat itu. medan dari perpaduan setiap jengkal aspek dirimu yang telah diperhitungkan matang oleh pembuatnya dan mendapatkan kombinasi yang begitu apik, yang mampu membuat saya jatuh serta mencinta dalam segala kondisi.

mungkin saya harus hijrah ke neptunus dulu, karena pluto sudah dicampakan bimasakti. hijrah yang jauh, lalu berharap kamu mencari saya untuk mendengar kamu berkata, "kamu jangan pergi jauh". lalu seketika membulatkan tekat untuk pulang ke bumi yang fana ini. saya sudah siap dengan segala bekal, cadangan oksigen dan nutrisi makanan juga telah saya perhitungkan. saya tinggal menunggu waktu. waktu berangkat. dan waktu kamu nanti mencari saya. sekarang  biarkan saya bercengkramah dengan alien dan bahasanya. saya ingin kamu tidak mengerti apa yang saya katakan, agar nanti jika saya gila dan hanya bahasa alien yang saya ingat, saya bisa dengan leluasa bilang, "saya cinta kamu dari pertama bertemu dan sampai mati" dengan mudah. tanpa tedeng aling-aling dan perasaan berdosa. lalu saya lihat wajah kamu yang bengong menunggu ada seseorang bisa mengartikannya, tapi sayangnya tidak ada. gurunya cuma satu, jawabannya cuma satu. kamu harus ikut hijrah dengan saya lalu belajar dengan alien.



mungkin sekarang kamu letakkan saya dipunggung kamu. agar kamu tidak bisa melihat saya. saya tau kamu kesal, bagaimanapun coba kamu menghindar, saya selalu berserakan hahaha jangan salahkan saya, alien mengajarkan saya membaca sinyal mata seseorang. kamu. dimanapun itu, saya selalu berusaha untuk diikutsertakan dalam radiasimu.

haaaah ~ saya gila lagi. entah sudah berapa lama. tapi saya belum lelah :)


Read More

Rabu, 01 Agustus 2012

apa kabar masa lalu




apa kabar masa lalu? baik? semoga ya...
lama saya tidak membicarakanmu. seminggu terakhir ini penuh balada yang membuat saya sering berpikir tentang jalan yang saya ambil dan telah kamu putuskan dulu.
puncaknya sore itu, 28 Juli 2012. saya dan kamu terlibat dalam suatu pembicaraan yang awalnya biasa, namun memanas beriring dengan matahari yang mulai menua. sampai pada akhirnya sore itu saya putuskan untuk pulang ke kost, buka puasa sendiri, cari makan sendiri, dan untuk pertama kalinya saya taraweh berjamaah sendiri. meski sudah lalu, saya yakin kamu masih mampu berhasil membuat saya berantakan dalam sekejap. rindu? ya, mungkin. saya merindukan sosok yang selalu ada dan mau mendengarkan yang lekat dalam dirimu.
seperti klimaks yang tidak berkesudahan, meski beberapa hari belakangan kita seperti lose contact, saling berjauhan, tapi sebelum saya melangkah, saya yakin se-sebentar apapun pertemuan pasti akan menimbulkan luka. dan tidak luput, luka itu semakin menganga. sore tadi kita terlibat chat yang sebenarnya sudah hambar sejak lama. kemaren kamu memperolok saya, dan tadi kamu terus-menerus menyalahkan saya. kamu bilang saya terlalu cepat move on, kamu bilang saya tidak sayang kamu, kamu bilang saya jahat, kamu bilang saya seenaknya sendiri memutuskan sesuatu. lalu intuisi saya memutar dan bertanya, apakah ini sosok yang saya rindukan?

kamu tahu, beberapa bulan terakhir saya sangat malas buat pulang. kamu tahu kenapa? karena sebelum saya melangkah saya selalu memperhitungkan apa yang kiranya akan saya hadapi ke depan. yak! salah satunya adalah karena konsep 'pulang' adalah satu kata yang semakin lama semakin sering saya hindari sekarang. setiap hal mempunyai jejak, setiap benda mempunyai kekuatan untuk mengingatkan. banyak tempat yang juga saya hindari karena saya memang tidak sedang ingin mengingat apa-apa, banyak benda yang sengaja saya sembunyikan meski saya tahu dimana markas persembunyian itu hanya untuk bisa saya ajak kerjasama agar tidak menjatuhkan mental saya. sungguh, saya tidak melebihkan, tapi terlalu banyak hal di rumah, di kota tempat saya ber'pulang' yang bisa spontan kurang ajar memutar film yang dengan susah payah saya museumkan rol nya. kamu nggak tahu kan pikiran saya sampai kesana? masih beragumen saya jahat? saya gampang move on?

setahun lebih saya mencoba melupakan kamu, meski status saya waktu itu masih milikmu. ditambah dengan hampir setengah tahun ini proyek besar yang berusia tiga tahun telah dibangun atas nama 'kita' kamu patahkan, lalu saya mengambil patahan tadi dan merawatnya agar tetap baik-baik saja sampai sekarang. seentengnya kamu bilang tentang kemudahan saya melupakan kamu tanpa kamu tahu asal muasal saya bisa sekuat sekarang. sungguh saya lupa berapa banyak kamu sudah melukai hati saya, mencoba menjatuhkan saya, dan bahkan membuang saya. konsep 'menyakiti'mu itu kalah dengan pesona bahagia yang pernah kamu sematkan untuk hidup saya. tapi yang tidak pernah saya lupa adalah bagaimana saya mencoba berdiri, mencoba bangkit, dan mencoba mencintai lagi. saya meng-iya-kan apa yang kamu putuskan, meski menurut semua hakim meja hati saya itu tidak adil. kamu bermain, bersenang, berbagi cerita, bahkan tidak jarang kamu melukai saya dengan sikap kamu yang telah berubah. saya masih mau menelan itu semua. saya tulus dulu mencintai kamu, kamu tahu saya tidak pernah main-main dengan konsistensi. tapi cara kamu menyakiti saya yang tidak membiarkan saya istirahat untuk sekedar bernafas itu membuat saya jadi kebal, dan sekarang bebal. saking sakitnya saya sampai bingung membedakan mana yang sakit dan mana yang ketulusan lagi. antiklimaksnya adalah saya mati rasa. saya menutup akses hati dan cinta saya buat kamu. saya menyetopnya sepihak! dan saya tidak peduli lagi!

lalu bergandengan dengan waktu kamu bilang kamu menyesal. kamu menyesal ketika saya telah benar-benar tidak ingin mendengar apa-apa lagi, ketika saya telah menutup semuanya. masih jelas teringat dan membuat mata saya tergenangi air, tentang ungkapan perasaanmu yang bisa saya prediksi tanpa bertatap mukapun saya tahu itu tulus. belum jenuh kamu selalu minta saya kembali, tapi yang menjadi jawaban saya tidaklah ber-opsi. saya tetap tidak bisa. maaf
dan keputusannya kamu bilang ingin saya pergi. jauh, dimana kamu tidak bisa menemukan saya lagi. kamu hapus semua tentang saya, duniawi maupun abstraksi. oke saya setujui, itu semua keputusan kamu dan saya akan melakukan yang kamu minta. terus sekarang seenaknya sendiri kamu minta saya kembali? secintanya saya dengan kamu dulu, tapi pilihan kembali itu sudah saya buang dan kalah tangguh dengan tekad saya untuk move on dari kamu.

dan, apa sekarang kamu masih bilang kalau saya mudah melupakan kamu? apa kamu lupa bagaimana saya berganti kost, berganti handphone cuman buat hapus jejak memori yang kamu tinggalkan? apa kamu lupa bagaimana kamu mengakhiri hubungan kita untuk yang kesekian kali, lalu saya cuma bisa menunduk mendengarkan rentetan kata-kata dari kamu yang luwes dan menusuk, seakan kamu sudah berlatih sejak sebelum kita bertemu? apa kamu lupa ketika tangan yang dulu kamu pergunakan untuk mendekap saya dalam sedih, belakangan lebih kamu fungsikan untuk menyakiti saya? apa kamu lupa waktu saya menangis dihadapan orang banyak meminta kamu untuk kembali, tapi kamu lebih mantap untu berlari pergi? apa kamu lupa tentang segala hal yang tidak mungkin saya tuliskan karena saking banyaknya?
waktu yang saya gunakan untuk melupakan kamu tidak singkat sayang, mungkin sama lama dengan waktu saya menggilai kamu dulu. sekarang saya tidak benci, saya tidak lagi berbicara kalau itu karma, saya hanya tidak bisa meneruskan proyek 'kita'. karena saya rasa semua ini sudah kadaluarsa dan tidak layak konsumsi lagi. saya tidak ingin kita bertahan tapi saling menyakiti. sering kita mencoba untuk menyamakan, tapi belum pernah kita coba untuk menghentikan. mungkin ini saatnya

sudah cukup ya :) saya bahagia pernah bersama kamu. bahagia sekali...
Read More

Minggu, 22 Juli 2012

pilihkan untuk aku

sudah berapa hariku yang habis untuk sekedar menunggu sesuatu itu terbuka. berapa menit, atau mungkin ingin mendapatkan hasil yang fantastis dapat dihitung dengan berapa detik.
sejak itu, entah berapa satuan waktu yang lalu, dalam keriuh rendahan suasana sebuah populasi memusatkan perhatianku pada sebuah sosok, sebuah punggung, di depan, pasti menelungkup, membelakangiku. alam mendadak menjadi dunia antigravitia yang melayangkan segalanya, tak terkecuali hatiku. meski tidak menahun, tapi rasa ini begitu kuat. mengakar, menjulur, dan menghabiskan sebagian besar unsur hara dalam tanah.
tidak susah baginya untuk menarik perhatianku, membumbungkanku pada harta karun termahal yang dimiliki setiap orang. melamun.
dia sangat pandai dalam segala hal, apalagi kegiatan tarik menarik. dalam satu medan yang cukup besar, pesonanya mampu membangkitkan hati setiap orang untuk diam sejenak. mungkin beberapa detik berpikir, lalu memutuskan untuk mendengarkan. dia sangat canggih dalam urusan memusatkan perhatian pada dirinya sendiri. terkadang aku tidak terima, semua mendadak memperhatikannya. duniaku seakan melebar, tidak hanya aku dan dia, namun juga penyamun di sekitar kita.

semoga hanya aku yang tahu rahasia besar ilahi ini.

waktu tidak bisa membuka matanya untuk melihat afeksi ku yang begitu dalam. terkadang memilukan, untukku sendiri. namun aku rasa inilah ujian untuk ketulusan dari Tuhan.

mati-matian akan kulakoni untuk sekedar menikmati wajah yang berhasil kucuri, wajah yang membuatku memuja geometri. rambut yang menyembul pendek ke atas, dahi pemikir yang ideal, alis yang tidak terlalu tebal tegak lurus dengan ketampanan, mata sayu seperti bayi dengan ekornya yang memanjang di kedua sisi membuatnya terlihat polos namun berisi, hidung mancung, bibir hampir tipis dan selalu manyun, dagu yang membulat ketika bibir bawahnya terangkat, jakun yang sama lurus dengan bagian di atasnya dan berkontraksi naik turun jika dia tengah berbicara. ah kombinasi yang sangat apik, lalu bagaimana bisa aku tidak mengaguminya?



namun dengan cepat realita menyambar lamunanku. tentang tau-nya semua orang akan fakta yang telalu luas terungkap. siapa dia? sahabat? teman dekat? teman texting? orang yang kucintai diam-diam? orang yang kugilai mati-matian? atau orang yang sedang kucintai diam-diam dengan kegilaan mati-matian? aku rasa yang terakhir sangat tepat. namun terlalu panjang untuk kujadikan jawaban. bisakah kamu membantuku memilihkannya satu?



kurang lebih begitulah perasaanku padanya...
Read More

Sabtu, 21 Juli 2012

sembilan belas tahun

umurku udah sembilan belas tahun terhitung dari 13 Juli kemarin. bukan umur muda lagi buat aku yang masih suka ngelakuin hal yang menye-menye. 13 Juli ngajarin aku banyak hal.
bersyukur, memaafkan, bijak, mengerti, dan berhenti. 13 Juli nyadarin tentang apa yang aku tunggu, tentang kepercumaan waktu.


well, meskipun 13 Juli tidak punya arti beda bagi kebanyakan orang, tapi buat aku hari itu istimewa dalam kesederhanaan.

selamat ulang tahun :)
Read More

Minggu, 01 Juli 2012

simpel

surgamu supersimpel
cukup pameran punggung cuma-cuma,
bau khas parfum ketika kita berpapasan,
matamu yang tidak sengaja mendapatkanku,
gema suara dari pengeras sederhana,
atau waktu yang berkualitas ketika ketidaksengajaan menjodohkan kita.






Read More

berpasangan

semua pertanyaan selalu berpasangan dengan jawaban. untuk keduanya bertemu yang dibutuhkan cuma waktu. 
( dee )





mungkin tidak berlaku untuk kita. atau belum berlaku? kembali lagi pada waktu...
Read More

so far away

I have so much to say, but you so far away







and I need you to know...
Read More

Sabtu, 30 Juni 2012

aku dan mimpiku

seandainya aku bisa
aku ingin muncul di layar cahaya mu setiap hari. menanyakan sesuatu hal yang berulang kali telah ditanyakan sebelumnya. mengetahui jadwal pastimu. ikut serta dalam rentetan kegiatanmu meski harus dipaksa untuk memasukkan namaku. mengingatkanmu makan, sholat, atau istirahat karena aku tahu pasti sibukmu yang membelenggu. 
semakin lama rasa ini semakin kurang ajar, semakin menginginkan lebih, semakin menginginkan tidak hanya satu. tapi semakin ku lawan, rasa ini semakin memojokkanku bahwa aku salah. 

namun dengan cepat hidup mengajariku untuk bersyukur. masih bisa mlihat anugerah cuma-cuma yang Tuhan berikan. meski tidak sehari tiga kali, atau mungkin pernah tidak sehari sekali.

seperti mendapat stimulus saat melihatmu berbicara di depan. dengan bijaksana. dengan gaya khas mu. dengan congkak mu. dengan acuhmu. kamu makin memperlihatkan aura bedamu.
aku yang kecil ada di barisan yang mungkin sulit kamu lihat hanya berdoa agar tidak ada lagi orang beruntung yang mampu melihat betapa istimewanya kamu.
hanya mau aku. hanya mau mataku !

aku memujamu
memuja segala keindahanmu. Tuhan itu baik, menganugerahkan surga melekat pada raga di dekatku. padahal manusia harus jungkir balik untuk mendapatkannya. begitu juga dengan kamu. mungkin aku harus jungkir balik rasa terlebih dahulu. agar nantinya punya cerita buat anak cucu kita.
bermimpi memang indah, memang menyegarkan. mimpi bukan mimpi jika tidak digantungkan bukan ?

jangan marah. jangan marah dengan mimpiku. karna yang aku bisa hanya ini. hanya bisa bermimpi

Read More

Jumat, 29 Juni 2012

mungkin dingin

mungkin itu dingin, ketika suara kendaraan yang aku kenal menepi mematikan bunyinya dan memacetkan jam dinging ketika hati sibuk bersyukur

mungkin itu dingin, ketika hadirmu mentransferkan panas dan menggetar dalam ruang yang sama meski hati berbeda

mungkin itu dingin, ketika tidurmu menina-bobokkan mataku dan kamu dalam insan yang tak sama namun berlayar dengan satu nahkoda

mungkin itu dingin, ketika tawamu menghambur dalam lingkaran yang mengharuskan kita saling berhadapan meskipun matamu tidak bermuara pada objek di depan

mungkin itu dingin, ketika sendokan makanmu yang pasti memacu gelombang statis untuk perutku meneriakkan lapar dalam dusta

mungkin itu dingin, ketika mentari pagi memapah langkah ku yang sempoyongan dalam radius yang memaksa segenap hati menerawang jelas punggung yang tertungkup cuma-cuma

mungkin itu dingin, ketika asap berlalu dan tujuanku hilang dalam jalanan pagi yang lengang namun mengekalkan setiap peristiwa yang hanya bisa aku beli dengan doa tanpa kembalian apa-apa

dan mungkin dingin menyadarkan aku untuk menarik perlahan tali harapan yang ku lepas bersama layang-layang
tali harapan yang ku lepas dengan angin, tanpa sadar apa badai masih selalu bersahabat, apa badai ikut mengamini doa yang aku panjat untuk kesenangan sesaat

untuk aku yang berat mengakui jika rasa ini mulai lebih dari sekedar suka
Read More

Selasa, 26 Juni 2012

memaksa

ketika alam menyuarakan tentang keabadian, apa yang pantas kuirikan. dirimu hanya kamu yang memaksaku untuk melupa. hanya mampu menjadikan dirimu objek metaforik dari rentetan peristiwa yang kusiapkan magis. lamat-lamat dirimu meninggalkan, hanya beberapa jejak yang kau rela bekaskan untuk aku yang menunggu.
aku merasa tolol dibenamkan dalam lamunan panjang. seperti alien yang tak bernyawa, tak berpijak di lantai langit, tak bersahabat dengan bintang walaupun dekat. ketika sadar aku mendapatkan diriku tertambat pada momen yang beberapa saat lalu telah bermetafora menjadi kenangan.
lamat-lamat aku melihat punggungmu degerogoti luka, dihancurkan oleh masa depan yang menjadikannya tiada. nanar mataku kosong melihat sesuatu yang bukan milikku.
sampai kapan aku begini, sampai kapan aku membohongi diri . sampai kapan aku berusaha mengkristalkan kenangan yang aku buat sendiri, yang aku paksa tercipta, yang aku paksa untuk menjadikannya ada.

Read More

Jumat, 22 Juni 2012

selamat ulang tahun

kamu yang tidak pernah terpikir sebelumnya
kamu yang tidak pernah ada dalam imaji aksara
sekarang...
kamu lebih dari sebuah kata yang membangun dunia
menjadikanku berani bermimpi
meski abstrak dan sekilas
kamu raih tangan yang tidak pernah bermimpi untuk kamu raih
menuliskan tiga kata yang sejak pagi gagal saya ingat
memerawani tidur saya yang sungguh berkualitas


hadirmu mendistraksi akan retorikal dan getirnya kehidupan
mentransfer energi yang mahapanas namun mengekalkan
kendati dunia kita berbeda, saya rela disedot horizon untuk menjadikannya sama
memaksa sang pencipta mengijabah doa diri yang mulai putus asa


hanya mendamba satu momen
menghentikan dunia yang berevolusi hati-hati
membuat saya dan kamu berada salam satu waktu
tanpa perlu rencana, tanpa perlu audiens


namun sang raja galaxi membangunkanku dari dormansi
dengan sarcastic ia menyadarkan sampai kapan saya bermimpi
sampai kapan saya menjadi tuna daksa dan berharap berlari
sampai kapan saya bertahan dalam kondisi gamang yang melenyapkan


namun tawanya saya balas dengan gigantis
saya percaya, suatu saat saya dan kamu akan stagnan dalam satu titik dimana karbon dioxida kita saling bertabrakan
untuk membicarakan hal yang sebelumnya tidak pernah berani saya impikan


karena kamu lebih dari iming-iming anak muda yang sering mereka keluhkan
kamu hanya perlu diam
diammu sudah memukauku
apalagi kamu bertingkah
mendadak saya tidak mampu membayangkan
bisumu bermuara pada segala jawaban


kamu yang telah lama membuatkanku surga
untuk sekedar menoleh tanpa memperdulikan
saput batinku meluruh
tatapmu sekilas dan sungguh


kini aku sampai pada bagian bahwa aku telah jatuh cinta
namun orang itu hanya mampu kugapai sebatas punggungnya saja


selamat ulang tahun
Read More

Selasa, 12 Juni 2012

belum ingin bangun

hari ini aku bermimpi
aku bermimpi menemukan lengan yang menengadah di hadapku
aku bermimpi seutas senyum mengembang mesra
sepasang tangan yang menggandengku untuk melangkah lebih jauh
melompat lebih tinggi
berjalan lebih cepat
menghadapai kenyataan lebih lama
tertawa lebih lebar
dan bahagia selamanya

aku bermimpi sosok itu menggampit badan kecilku
membawaku serta dalam dimensinya yang lama telah ku kejar
tersedot horizon dan berpijak di satu tanah yang sama
dalam radius yang memungkinkan kita berdua bertukar udara

dan ketika aku bangun aku sadar doaku terijabah
didengar oleh alam
karenanya semua merunduk hormat menyaksikanku bahagia
menyaksikanku asyik bermain dengan angan yang selalu kuharapkan
tanpa memperdulikan takdir apa yang harus ku hadapi ketika bangun nanti

kemudian batu merekah
berlubang karna tetesan air yang setiap hari menetes tanpa lelah
bunga yang telah mekar, layu, mati, tumbuh, kemudian mekar lagi
akupun masih sama
aku masih bermimpi

aku masih belum ingin bangun
Read More

Senin, 11 Juni 2012

semakin sakit

dalam kejauhan angan saya berbicara
beradu dengan dingin yang semakin mengental, semakin menjenuhkan
mengagumi hal yang absurd
seperti angin yang hanya bisa dirasakan tanpa mampu dipegang, tanpa mampu digapai
saya pun demikian
ketika saya rebahkan tubuh di ladang dandelion, saya hanya menghirup bebas udara yang semakin mengencang
lalu sesekali gatal karna serbuk rumput sebagai kasur

saya hanya bisa diam disini
menikmati sesuatu abstrak yang tidak bermakna
menjaganya
tidak ingin berhenti, tapi juga tidak tau alasannya mengapa tetap bertahan
saya hanya diam
stuck di satu titik yang berusaha bisa dilihat oleh subjek itu

mengagumi keindahan yang Tuhan ciptakan untuk alam
yang bisa dinikmati oleh semua insan
namun Tuhan kutuk kan nikmat itu untuk saya

saya masih sama, masih belum berubah pikiran
tapi sesekali angin itu menghempaskan tubuh yang kian melemah ini
tubuh yang kian rapuh berada di ujung pertahanannya
tubuh yang butuh obat, butuh sesuatu untuk menyangganya

namun hati ini semakin kurang ajar
inginkan hujan ketika angin datang
lalu Tuhan pun mengabulkan
tapi bukan memberhentikan anginnya
Tuhan mengharmonikan keduanya, hujan dan angin
semakin lengkap, semakin kompleks, dan semakin membekas

semakin sakit
Read More

Minggu, 03 Juni 2012

kerinduanku

tadi siang aku, ayah, sama adek liat tanyangan TV. tentang tatto. adek sok keren kepengen ditatto, tapi dia bilang mau gedein betis dulu, kan dia atlit #janganpercaya !
dia tuh atlit kampung. kampungan lebih tepatnya. hahaha mampus dimasukin SSB ngga mau, di khursusin musik ngga mau. dasar
aku ngakak, dia bilang gini, "biarin, daripada kaka bisanya apa." sewot
weitsaa, dia lupa siapa kaka nya ini. tiba-tiba hatiku kesentil. keinget dulu waktu badan kecilku maen air. waktu itu aku masih TK B. pertama kali aku kenalan sama yang namanya olahraga. belajar nafas, tiap sabtu minggu ngayuh sepeda semangat banget buat les renang. dipanggil maju ke depan murid SD sekolahku, sebagai wakil sekolah, trus menang, trus seneng. cukup
aku ngga peduli duit, atau tropi waktu itu.

berjalannya waktu aku masuk SMP, dan aku ganti haluan ke basket. belajar dari 0.  mulai dari dribble, lay up, shooting, sampai strategi. waktu itu aku minder, ada temenku namanya Sunday. dia jago abis, dari SD dia udah basket. dan aku diajak latian sama kaka-kaka kelas. malu banget, diem banget. hehe
turnamen demi turnamen aku ikuti, sering banget pas upacara maju ke depan buat nrima tropi dan tepuk tangan dari satu sekolah. seneeeeeng
aku juga pernah ikut lomba lari. lari 10Km haha #abaikan
 
pas SMA, basket ku masih bertahan. aku tetep ikut pertandingan-pertandingan. jadi tim sekolah. jadi maker sekolah. keren juga ternyata aku wkwk
pernah jadi MPV (pemaen terbaik sekolah) tahun 2010. dapet sertifikat sama duit 50.000. waktu itu aku malu, aku ngga mau maju pas namaku dipanggil. haha konyol dah

sekarang, sesungguhnya saya akui benar-benar merindukan suasana lapangan. suasana dimana banyak orang mengeluh-eluhkan nama sya. dengan keringat, dengan nafas satu-satu, dengan tekad, percaya lalu melempar bola dan masuk keranjang. lalu pelatih menepuk punggung saya, dan semakin gemuruh orang meneriakkan nama saya.
atau disisi lain ketika saya berlari sekuat tenaga sambil mata melirik time board, melirik score board, dengan tangan wasit yang mengisyaratkan apa saja. dengan muka sporter lesu, yang membuat saya melirik saja takut. dengan teriakan pelatih yang semakin kencang. dengan peluit akhir berbunyi panjang 3x dan semua yang dipihak saya kecewa. lalu kebiasaan yang tidak pernah saya hilangkan, menangis.
menangis karena menyesalkan diri saya, bukan jiwa kalah dan tidak berbesar hati.
saya merindukan itu semua. saya merindukannya, saya merindukan bola, lapangan, teamwork.
saya rindu

karena dengan basket saya belajar segalanya. saya belajar mengenai persahabatan, komitmen, cinta, dan kehilangan.
kehilangan satu temen team yang kena leukimia. cinta akan suatu hal dan komitmen bersama.

ngomong-ngomong ga heran sekarang aku item, badanku ngga mulus, tapi aku bangga. AKU BANGGA punya masa kecil yang bahagia.hehe

aku kangen masa kecilku, masa polos ku...
Read More

cita-cita ku

pagi ini aku duduk di warung, ngga tau bayangin apaan tiba-tiba mikir tentang tujuan hidup. tentang cita-cita.
flashback ke beberapa tahun lalu. waktu itu aku kelas 6. guru IPA ku (Pak.Sugeng) tanya tentang cita-cita masing-masing muridnya. satu persatu anak menjawab. sebagian besar temen-temen pada kepengen jadi dokter sama guru. wajar

pas giliranku ditanya, "catrine cita-citanya apa?" "bajak laut Pak." ------

ada hening yang lumayan panjang dikelas. jawabanku disambut ketawa anak-anak. ada yang ngejek, ada yang geleng-geleng heran. aku juga ngga tau mikir apa sampai nyeletuk kayak gitu. hehe

trus Pak.Sugeng tanya kenapa aku pengen jadi bajak laut. aku menjawab, "soalnya saya kepengen ke Greenland pak, saya juga suka air." 

makin panjang lah hening yang sebelunya sudah memalukan. jawaban yang polos bukan? hehe
seiring berjalannya waktu aku pun masuk SMP. dan aku mulai berpikir kalau cita-cita ku kurang rasional dan kurang dukungan dari lingkungan. pas SMP pertanyaan serupa dilontarkan. aku waktu itu mejawab aku pengen jadi detective. keren tauk. soalnya waktu itu aku ngoleksi serial komik nya conan lengkap, dan aku addicted banget sama conan. yang sekarang addicted ku uda ganti ke Kaito Kit. sori nan...
aku pun cerita sama ayah tentang cita-cita ku, ayah bilang.. itu pekerjaan kurang proporsional, di Indonesia jarang banget manfaatin jasa detective. akhirnya aku banting setir ke pengacara. aku suka pelajaran KWN. seumur hidup yang aku inget aku sekali remidi KWN, waktu kelas 2 SMA semester 1, ulangan harian pertamaku. trus aku cerita lagi ke ayah tentang pengacara, ayah ngasih aku gambaran ke Om Rio. Om Rio itu lulusan sarjana hukum, yang kerjanya jadi pengacara. pada praktiknya Om Rio banyak nganggur, cuman dia ngerangkap jadi arsitektur, makanya tajir. pengacara kalo ngga total ya cari duitnya susah.
tiga tahun berlalu, waktu SMA kelas 1 aku mulai nemuin jatidiriku. dari kecil aku suka nulis. mulai SMP aku nulis puisi, ngga tau deh ada berapa buku puisi ku, tapi cuman aku sendiri sih pembacanya. sama beberapa temen deketku dan ketua osisku SMP, dia kaka kelasku. namanya Mas Erwin. dia suka nulis dan suka sama tulisanku. karena itu dari SD aku selalu deket sama guru Bahasa Indonesia #abaikan
SMA aku mulai melebarkan sayap, aku mulai nulis cerpen dan prosa. aku mulai tau apa itu sastra dan kaidahnya. tulisan-tulisan ku sering dimuat di majalah sekolah. tapi aku ngga masuk organisasi majalah sekolah. karena apa? bukan karena aku ngga ketrima, aku ditawari cuma-cuma, sayangnya aku ngga suka berorganisasi. aku ngga suka terikat. hehe #berdalih aku ngga pernah punya cita-cita jadi penulis, karna penulis itu bukan profesi buat cari duit. penulis itu pekerjaan hati :)

SMA cita-citaku jadi diploma, dan bertahan sampai kuliah. sampai saat ini lebih tepatnya. tapi pendidikanku kurang mendukung buat kesana. diploma pupus seiring keseharianku waktu kuliah. aku udah ngga pernah les Bahasa Inggris, KWN, dan bacaan ku tentang politik juga nurun. trus tadi pagi ngga taukenapa aku beberapa jam ngabisin waktu buat googling tentang solar system. NASA (National Aeronautics and Space Administration) bukan NASA hotel terkenal di Banjarmasin loh. aku pengen banget kerja di sana.hahaha in lebih aneh lagi kan ya

waktu aku ngga bisa masuk sastra karena tentangan orang tua, ngga bisa masuk Ilmu Politik, Hubungan Internasional, ataupun Ilmu komunikasi, aku ngga maksa. aku ngga ikut SPMK atau nunggu tahun berikutnya. karna kata ayah ini jalan hidup, dan yang terbaik menurut kita belum tentu terbaik bagi Allah. dan skarang cita-cita ku macet di NASA. ngga ada hubungannya sih sama ilmu pangan. paling engga aku bisa jadi penyuplay makanan astronot lah wkwkwk. walaupun aku tau itu kayal, kuayal banget malah, tapi kata-kata ayah waktu aku SD masih keinget bener, "kakak kalau punya cita-cita yang tinggi sekalian, biar jatuhnya ngga jauh-jauh. kalau cita-cita nya pendek, jatuhnya tambah cetek."

apapun cita-cita ku, cita-cita semua anak, aku tau itu sebagian dari mimpi. mimpi yang menuntun tiap pribadi untuk berusaha. berusaha mewujudkan yang mereka targetkan, dan kemudian Allah takdirkan :)

apa cita-cita kalian ?
Read More

Sabtu, 26 Mei 2012

malang tempoe doloe

hari ini tanggal 25 mei 2012. hari kedua pagelaran malang tempoe doloe berlangsung. aku kesana tanpa ada persiapan sama sekali. dengan membawa pasukan seadanya tapi gila. aku, memey, meylani, irma, galih, iki, irsan, panji, alung, ijul, akang, lyla, aida, eby, banu, petrik, aswin, dan kikid. ga ada yang pake dress code. cuman aku, irma, sama aswin aja yang agak nyeleneh. kita berangkat setengah lima sore dan pulang jam sembilan malam.

ada beberapa moment yang berhasil diabadikan :
ini foto para penyamun dengan semangat 45 karna masih baru aja nyampe.

anak-anak sableng lagi makan es gandol .si eby dengan muka dongkolnya dalam hati geram ngerasain tingkah temen-temennya. petrik sama irsan lupa diri, mereka lupa kalau lagi di tempat umum. naluri homonya lagi berapi-api

banyak banget foto yang pengen aku share, tapi dengan keterbatasan media juga skill moto yang pas-pasan semua foto keliatan blur. cuman orang beriman aja yang tau siapa-siapa yang ada di dalem foto. pada dasarnya tanpa ada MTD, muka-muka kita uda tempoe doloe semua sih hehe apalagi si alung -___-

bahagia sama sedih emang bener sepaket :)
di antara kesenangan yang lagi berkecamuk di hati masing-masing orang yang datang. ada sesuatu yang nyentil hatiku. rasa pengen ada di samping seseorang, yang mungkin cuman bisa aku liat dia jalan, atau bercengkeramah dengan yang lainnya.
berbicara dan bercanda tanpa aku ada dalam media.

setiap orang di balik senyum nya sore itu tidak ada yang tahu apa yang ada dalam individu yang ngga mereka kenal. penjual tahu sama gulalu ngga tahu apa yang aku rasa, yang aku pengen, yang aku irikan.
aku iri sama bulan. dia bisa senyum. sempurna banget
iri juga sama malam, yang udah seminggu ini dingin, tapi malam hari itu menghangat tanpa pretensi, memeluk orang dalam kebahagiaan di jalan ijen malang.

balik lagi ke kenyataan, aku masih sempet aja ketiduran di antara kerumunan orang haji yang mendadak mutasi. dengan lemes, dan tenaga yang cuman tinggal satu satu.. jam 9 malam kami memutuskan untuk pulang.

berakhirlah pasar malam yang beberapa jam membuka tendanya di duniaku sendiri. dunia yang aku cipta dan aku reka dengan 1 pemeran utama. ada komidi putar dengan anak-anak kecil bawa gulali ketawa di atasnya. atau bianglala yang terus aja muter selagi diesel nya jalan, atau kebisingan yang tong setan cipta membubarkan barisan rapi masalah yang lagi berkeliaran di kepala.

waktu masuk kamar, aku sadar. kesenangan yang tadi ada itu cuman aku yang nyiptain, cuman aku yang masukin dalam imajinasi fiksi. 
cuman aku dan punggungmu

Read More

jadi malaikat itu mudah

minggu-minggu ini penuh tragedi indah sedih. banyak banget yang pengen aku share, dan karna ga ada laptop serta kemalasan menginjakkan kaki di warnet, tulisan itu cuman macet sampai di buku aja. waktu itu hari rabu. hari praktikum. setelah praktikum kimor terakhir seperti yang uda aku post di postingan sebelumnya. aku sama ank-anak makan di kopma, tempat tongkrongan anak mudah gaoel yang tiadah duanya dah. (baca : murah)
acara nongkrong kita dibubarkan karena beberapa anak ada kuliah kimia organik juga. dengan pede nya aku ke parkiran ngambil motor. sampai disana jeng jeeeeeeeeng !!!!!! kunci motor ilang .
oke beibeh. hilang .gone

bingunglah segerombolan anak gaul itu termasuk aku. mencarilah juga semuanya dengan segenap jiwa persahabatan dan patriotik. dengan panas, dengan keramaian semuanyapun diterjang. hasilnya ?
nihil
ga ketemu

tinggallah aku berdua sama memey. lemes udahan duduk di belakang rumah pintar. tiba-tiba beberapa puluh menit berlalu dan ada mas-mas yang nyamperin kita.
mas-mas : "mba, tau yang punya motor itu ngga ?" sambil nunjuk motor
memey : "mio mas?"
mas-mas : "iya mba."
memey : nunjuk aku, "ini mas"
aku : "kuncinya ilang mas, gabisa dipindahin." sambil nangis setengah ngejer
mas-mas : "oh bukan gitu mba, ini saya tadi nemuin kunci trus ga ada orang saya bawa dulu." sambil nunjukkin kunci.
aku+memey : "lho, smpah?" melongo
mas-mas : "iya, ini mba."
aku : "makasih ya mas" tetep duduk di tempat ga berdaya
memey : "lho dewo, malaikat cath"
mas-mas : senyum-senyum dan pergi

pengen sebenernya aku peluk mas itu, tapi kuurungkan niat. takutnya nanti mas-mas itu ketagihan nemuin kunci motor, atau suka nongkrongin motorku waktu aku kuliah.

ini malapetaka yang bisa bikin nangis darah

dan hari ini, tepatnya beberapa jam lalu, kunci motorku berhasil hilang lagi. parahnya motornya juga hilang. aku udah nangis di pos satpam poltek. aku sama meylan nyisir kampus, sampai di penghabisan aku ngelihat motorku lagi santai banget nangkring di pos satpam rektorat.
sambil mengusap air mata aku masuk menjelaskan apa yang terjadi, dan pak satpam pun menceramahiku panjang lebar. yang bikin aku bingung, pak satpamnya sempet gitu minta traktir aku es degan soalnya berhasil mungut motorku yang na'as aku tinggalin.
aku cuman garuk-garuk senyum.
setelah keluar dari pos satpam ada motor mio lagi yang ditinggal empunya nya. dengan sombong pak satpam bilang, "mba, itu ada motor lagi. emang anak sekarang pada ngga sayang ya sama motor." aku cuman nanggepin nyengir sambil ngacir pergi. bilang makasih ga selesai-selesai. trus di tengah jalan ketemu pak satpam poltek yang tadi jadi saksi aku nangis, dia teriak, "mba gajadi nangis ya." hahaha ada-ada aja emang.
setelahnya aku masih mewek sambil bersyukur panjang .
alhamdulillah. ini namanya hidup :D


pesan yang bisa diambil, jadi malaikat itu mudah .cukup jadi mas-mas anonymous nemuin kunci motor atau jadi pak satpam yang sukanya mungutin motor na'as.
Read More

Blog List

Pages

© My Whole Trash, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena