ketidaksempurnaan rasa dalam cakrawala aksara .

Rabu, 10 Oktober 2012

hanya malam

dalam malam saya melihat sosok yang berbeda.

sosok yang dulu saya puja, namun dalam malam dia bisa membabi buta. saya tidak menyalahkan siapa-siapa. namun jari ini ingin menunjuk sesuatu yang bisa menjadi sebab. kesalahan yang sengaja aku dekatkan dengan kenyataan.
seketika malam memuram, menyaksikan, mendengar, dan mengerti apa yang tengah berkecamuk. tiada pilihan yang lebih baik dari diam meski munafik dalam tangis. tidak ada guna juga jika saya putuskan untuk merutuk apa yang ingin saya perjuangkan. semua menghakimi, namun mulut ini hanya bisa terkunci mendengar buruan pertanyaan yang menyakitkan.
lalu gelap menertawakan saya. yang sok kuat, dan sok berani mengambil langkah. untuk beberapa saat yang lalu sudah saya lalui dan saya gagal.
sebenarnya saya hanya terpenjara. saya takut mengambil perubahan besar. perubahan yang tidak pernah saya coba mengerti bahwa ada kemungkinan saya tidak perlu lagi lari. tidak perlu bersembunyi lagi dari gelap yang mulai ikut menyalahkan.
dalam prosesnya malam berubah menjadi pedang es. menghunus sesuatu yang sudah lemah. membekukan pertahanan yang sudah rapuh. menggoyahkan pertahanan yang sudah bimbang. ditambah lagi oleh hembusan angin yang mengejek jelek. menertawakan dalam sesat, dan menjerumuskan dalam sampah perasaan.

bulan yang kian hilang tertutup kabut malam tersenyum mengulurkan tangan dan memberi energi positif transferan. cahaya nya yang tidak semenyilaukan kemarin memberi pemahamanan jika saya salah dan sudah seharusnya saya diam untuk berpikir mengapa gagal ini terjadi kembali.

dalam malam semua menjadi kompak, semua tau, semua bermimpi, dan kenyataan bisa menjadi abstraksi. karena hanya dalam malam semua bisa terjadi...


0 komentar:

Posting Komentar

Blog List

Pages

© My Whole Trash, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena