ketidaksempurnaan rasa dalam cakrawala aksara .

Kamis, 02 Januari 2014

bilik 1x1 meter

apa yang dapat mematahkan hari ini ? apa yang dapat mematahkan esok ataupun mimpi ?
kenangan.

saya dibalik layar bercahaya, dalam bilik 1x1 meter yang begitu luas untuk melihatnya di depan saya. dia juga dibalik layar bercahaya lainnya. dia juga duduk asyik dengan dunianya yang menyempit 1x1 meter. kadang cemberut, menopang dagu, atau tiba-tiba terbahak yang kadang kala membuat saya ingin tau apa yang dia tengah hidupkan, apa yang membuat dia senang kecuali saya.
dia tidak tampan, dia juga istimewa saja, tidak sangat istimewa kecuali untuk saya. dia biasa, sederhana dengan celana pendek dan kemeja flanel panjang. rambut acak-acakan belum mandi, tidak begitu wangi hingga ke bilik saya. tapi saya berjanji akan mengangkat tangan pertama untuk kesempatan mengendus punggungnya.
kalau begitu, dia istimewa saja.

matanya coklat muda..
kulitnya sawo matang.
tingginya lebih beberapa senti dari saya.

saya suka dia entah dari kapan. tapi seperempat hidup saya, saya gunakan untuk mengenalnya cuma-cuma. mungkin dia juga suka saya, tapi saya tidak pernah ingin tau seberapa besar rasa itu. saya hanya menikmati setiap sakit, jatuh, pelajaran, dan kesenangan yang dia beri gratis untuk saya. mungkin karena dia biasa, saya takut jika mencari keistimewaannya yang lebih akan dicuri oleh orang lain yang ingin ikut mendamba.

sekarang saya hanya bersyukur dengan apa yang saya punya. menikmati apa yang saya bisa rasakan dari dia. untuk amunisi suatu saat jika dia tidak bisa di samping saya lagi atau yang punya dia menyatakan bahwa waktu peminjaman telah habis.

saya menikmati punggung gratis itu, bahu yang tidak begitu bidang itu, tangan lembut itu, wangi itu, asap itu.
saya sangat suka semua akan dia. tapi terserah untuknya, saya tidak peduli.



dia masih di sana, di dalam biliknya, dibalik layar bercaya.
Read More

Blog List

Pages

© My Whole Trash, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena