dan ketika semua yang menjadi penantian telah hampir usai
menemui waktunya untuk diakhiri
untuk dijadikan kenangan tanpa harus berbayang
kita sering berdiskusi mengenani waktu, mengenai moment
yang kamu selalu saja lewatkan tanpa perayaan atau sekedar basa-basi penggembira
namun saya pikir saya berbeda
entah kecacatan pola pikir saya, ataukah kamu yang terlewat normal
mungkin ketika kita dicipta, ada sesuatu yang Pencipta lupa letakkan pada sebagian dirimu hingga membuat kita tak sama
sering aku ingin mengajakmu terbang
dengan hibrida sederhana yang kureka dan cipta untuk bisa berkendara
namun dirimu hanya ingin tinggal. menontoni kekonyolanku yang cepat atau lambat kembali ke dunia realita dengan wajah berseri dan tangan hampa
kamu masih ada, di tempat pertama kita berpisah dengan raut bijaksana
raut yang sampai entah kapan kiamat menjemput lalu menggembalikan saya dengan sosok yang tak sama, dan dari jauh berpendar cahaya raut yang sama, seribu persen saya jamin akan mengembalikan ketidaksamaan saya setelah keluar dari neraka
tidak jarang kamu ingin lepas, bebas dengan hembusan mendung sore yang telah mencampakan fatamorgana
lalu niat saya yang ingin mencegah dengan segera pun tanggal
ternyata andil saya dalam hidup normal kamu hanya sebatas niat
sebatas perasaan jangan namun tak sampai terungkapkan
telah kubisikkan pada langit sore yang bijaksana
memerahlah ketika saya dan kamu tengah bersama, jadikan momen yang ikhlas untuk menerima satu sama lain lalu entah apa yang terjadi saya hanya mau dengan kamu saja
kemudian langit berbincang dengan malam dan menjadikannya penuh pendaran cahaya bintang yang kau tunjuk malu-malu kala itu
hingga membungkus hujan dan menjadikannya tiada sebelum bernama mendung
mungkin dengan itu semua kamu akan percaya bahwa semesta ini bergerak
sesuatu, tak hanya benda angkasa mampu berotasi
seperti kamu yang telah mempunyai poros dan menyediakan lintasan bagi saya
saya hanya mau di tempat saya saja
di lintasan kamu
kemapapun kamu
saya hanya ingin kamu
