ketidaksempurnaan rasa dalam cakrawala aksara .

Jumat, 29 Juni 2012

mungkin dingin

mungkin itu dingin, ketika suara kendaraan yang aku kenal menepi mematikan bunyinya dan memacetkan jam dinging ketika hati sibuk bersyukur

mungkin itu dingin, ketika hadirmu mentransferkan panas dan menggetar dalam ruang yang sama meski hati berbeda

mungkin itu dingin, ketika tidurmu menina-bobokkan mataku dan kamu dalam insan yang tak sama namun berlayar dengan satu nahkoda

mungkin itu dingin, ketika tawamu menghambur dalam lingkaran yang mengharuskan kita saling berhadapan meskipun matamu tidak bermuara pada objek di depan

mungkin itu dingin, ketika sendokan makanmu yang pasti memacu gelombang statis untuk perutku meneriakkan lapar dalam dusta

mungkin itu dingin, ketika mentari pagi memapah langkah ku yang sempoyongan dalam radius yang memaksa segenap hati menerawang jelas punggung yang tertungkup cuma-cuma

mungkin itu dingin, ketika asap berlalu dan tujuanku hilang dalam jalanan pagi yang lengang namun mengekalkan setiap peristiwa yang hanya bisa aku beli dengan doa tanpa kembalian apa-apa

dan mungkin dingin menyadarkan aku untuk menarik perlahan tali harapan yang ku lepas bersama layang-layang
tali harapan yang ku lepas dengan angin, tanpa sadar apa badai masih selalu bersahabat, apa badai ikut mengamini doa yang aku panjat untuk kesenangan sesaat

untuk aku yang berat mengakui jika rasa ini mulai lebih dari sekedar suka

1 komentar:

Blog List

Pages

© My Whole Trash, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena