ketidaksempurnaan rasa dalam cakrawala aksara .

Jumat, 16 September 2011

di atas hujan sesaat .

Seperti gerimis yang tiba-tiba turun .
Mempermalukanku pada semut yang berjemur di tembok halus ruang makan .
Kemudian tertawa cekikik melihat yang lain terjatuh atau sempat bingung .
Dingin yang plin-plan ini menyakitkan perut .
Mengobrak-abrik lambung yang tak teratur naik turun .
Atau sekedar mengoleskan minyak ,dan kemudian ak baikan .

Tak juga lama .
Rerumputan yang semula girang tak sempat basah .
Hanya terciprat satu atau beberapa tetes .
Ak tersenyum .
Mereka tanpa beban .
Menjalani kehidupan yang sebenarnya berat .
Namun menyantaikan .
Demikian dengan sebuah keadaan .
Membuatku perlahan mengerti arti kedewasaan .
Dan karna itu ak cinta hujan .

Umurku tak lagi muda .
Mungkin lebih tua dari pohon mangga depan rumah .
Atau tak lebih kerdil dari bonsai berumurkan lanjut .
Dan karna suatu alasan ,
Sungai pun kian mengalir .
Bahkan menderas tapi tak sampai meluap .
Kini diriku menyadar .
Kulit yang haus akan paparan matahari memutih .
Pulih seperti sebelum ak tau apa itu cantik .
Atau beberapa sinar yang sering ku abaikan .

Lekuk ayu sang putri hingga kau jelang ak bangun ,masih saja nampak .
Ak memujamu seperti dewa .
Mengatas namakan segalanya .
Hingga ak mendekati gila .
Dan dirimu masih sama .
Rasa cinta yang mungkin kau simpan ,
Kini ak memahami betapa besarnya .
Ada sakit yang tak juga sembuh .
Merongrong dan melukai hampir seluruh jiwa .
Tapi sudah saatnya ak bangkit .
Melaksanakan jawaban doaku untuk ikhlas dengan semua itu .

Kau bilang dirimu cinta .
Dan hanya mulutmu yang berbusa .
Laku serta cerminan hati yang kudamba .
Terus menanti hingga semua tiada .
Akankah kau kehilangan ?
Atau malah kegirangan ?
Dirimu yang tak lagi sama ,namun selau kau bilang .
Inilah perasaan yang tak berbeda .
Buat ak percaya .
Seperti dongeng hujan pada sang pelangi .
Yang membuatnya mengerti ,
Keindahan yang meski menjadikannya tiada .
Dan ak haus akan pujangga .
Memberiku beberapa ejaan yang salah .
Ajak ak ke alam yang kau sebut indah .
Dan jembatan yang menyelamatkanku dari jeri payah .
Tlah lama ak bertani .
Ingin sekali hari ini tidak hujan .
Karna panen yang kunantikan ,kutakutkan gagal .
Jangan jangan lagi .
Kau tlah dewasa .
Bukan bodoh lagi yang jadi pembicaraan .
Kedunguan yang sengaja kau lakukan .
Dan maav yang selalu kuberikan .
Jangan buat ak untuk sesalkan keadaan yang ku pilih .
Atau ak akan membenci hujan selamanya .

Dan kau yang buatku mencinta .
Serta memenjarakan hati hingga ak tak ingin keluar dari bui .
Datanglah pangeranku .
Rengkuh ak dengan dekapan khas mu .
Bersama coklat putih serta cium kening yang selalu kuirikan .
Ak mencintaimu .
Menggila akan kamu .
Kemarin ..
Hari ini ..
Esok ..
Dan hingga ku mati .

0 komentar:

Posting Komentar

Blog List

Pages

© My Whole Trash, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena