ketidaksempurnaan rasa dalam cakrawala aksara .

Minggu, 12 Oktober 2014

Jatuh Cinta Lagi

Aku jatuh cinta lagi.



Terakhir, hingga aku melupakan kapan aku senang melihatnya pulang. Melihatnya membawa begitu banyak hal baru untuk ia bagi. Menggodaku dengan canda yang hanya bisa kudengar setelah sekian lama aku berpuasa akan dia.

Untuk beberapa hal yang sangat masuk akal aku membencinya. Bersamaan dengan tumbuhnya diriku menjadi sosok yang kini katanya sangat tidak ia kenal. Bukannya semua orang hidup memang berubah. Mencintai yang lebih bisa berbuat banyak, membuat rutinitas baru, membenci, mendendam, dan sakit. Mungkin ia tidak tahu tentang hukum alam yang aku buat jauh sebelum dia menyadari bahwa aku sudah tidak mencintainya.

Hingga suatu malam memojokkan kita di depan layar bercahaya, secangkir kopi, cemilan yang tidak ingin kusentuh, dan puntung-puntung rokok. Beberapa sudah beristirahat menyala dan menyisakan sisa hisapan, satu diantaranya belum habis dan masih menyandar dengan asap yang membuatku tidak sesak. Entah mengapa malam itu asap terasa lebih indah daripada udara.

Kita hanyut dalam perbincangan. Mataku kian lelah. Badanku sudah memerah karena nyamuk yang beringas cari makan. Namun usahaku nampaknya belum letih untuk menahan dagu yang sesekali mengangguk karena kantuk dan leher yang telah ingin diistirahatkan. Aku masih melihat ia asyik berusaha. Dan itu membuatku semakin jatuh cinta.

Lama aku tidak mengenalnya. Dan dalam semalam aku rasa perkenalan itu sudah sangat intim tanpa perlu melewati tahap pendekatan.

Dalam pantulan cahaya remang aku melihat seseorang yang selalu menggendongku ke kamar saat aku tertidur di mobil. Seseorang yang selalu meneleponku dari jauh menawarkan oleh-oleh. Seseorang yang tidak lelah menungguku yang terkadang pulang larut, lalu membukakan pintu. Tidak jarang mendiamkanku untuk membuatku jera, namun selalu kulakukan hal sama. Seseorang yang tengah malam mengantarku ke mini market untuk membeli pembalut. Atau dalam wujud lain ia menjadi seseorang yang sangat merindukanku ketika aku jauh, namun menanyakan kabar hanya lewat orang lain, bukannya menghubungiku langsung. Ia tidak pernah lelah menungguku kembali mencintainya.

Dan kini aku menjawab penantiannya. Aku jatuh cinta lagi. Maaf Bunda, aku mengambil tugasmu.
Aku mencintainya. Lagi

12 Oktober 2014
K.

0 komentar:

Posting Komentar

Blog List

Pages

© My Whole Trash, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena