ak menciptakan duniaku sendiri .
mendingin dengan bulu kudukku sendiri .
mendengarkan langkah kaki yang biasa ak dengar semalam ini .
duduk di sisa-sisa kenangan yang masih melekat .
entah ini tlah keberapa kalinya .
ak menulis tentang sakit sudah jilid berapa .
namun judulnya tetap satu .
kamu .
entah ,
harus seperti apa ak menggambarkan sakitku yang ini .
serumit apa yang telah tertatih ak jalani .
hingga ak diujung senja .
ak tlah mencoba tak memperdulikanmu sekuat tenaga .
tak mampu lagi otakku bernostalgia .
menghitung berapa jam dan hari saat kita bersama ,
berapa puluh liter air mata yang telah kuteteskan cuma-cuma .
yang kau anggap biasa tak lebih dari buaya .
ak merindukan kebersamaan .
kejujuran .
serta kesetiaan .
ak merindukanmu .
mungkin dalam keadaan masih baru .
haruku membantuku melepas sedih .
menangiskan mataku yang tak lagi deras .
hanya beberapa tetes dari segelontor air mata yang telah ak buang kemarin-kemarin .
semua bilang ak gila .
ak bodoh ,ak nista .
terserah pikiranmu mengenai keberadaanku .
mengikatmu .
menyakitimu .
semua telah ak yakini .
cintamu sudah kadaluarsa .
lebih dari masa tenggang .
dan tak pantas lagi jadi konsumsi harian .
haruskah ak menangis ?
sisa kerikil itu tak rela melihatku menumpahkan segala hisab ini dalam pedih .
ak dicemooh debu-debu sisanya .
ak dihujat alam yang menyaksikanku terpuruk (kembali)
adakah seseorang yang bisa menyelamatkanku ?
ak tlah kenyang merintih dalam harap .
ak ingin ditolong ,dibangunkan dari jahiliyah ini .
dari butanya cintaku akan kamu .
lalu berharap hujan akan menyadarkanku bahwa semua telah hilang.
berakhir bersama kepedihan .
menyisakan luka yang belum sempat ak sentuh .
dengan keikhlasan yang kian merayap menjadi satu .
raih tangan dan tubuhku ,
bantu ak bangun dari semua ini .
dari sakit ini ...
0 komentar:
Posting Komentar