dari depan muka pager rumahku .
bercanda senda sehirup udara dalam satu waktu .
--
kamu ngatain ak sama edho .
wook elek banget .
muak ak sama anak itu .kenapa kudu disangkutin obrolan mahal kita .
yang sehari ,mungkin cuma setengah jam kita berdua .
kamu mulai ngece-ngece ak gajelas .
senyum cabulmu mulai kau tebarkan .
kamu bilang ,tulisan ak sama dia sama .
oke oke ,tulisan bole sama ..tapi hati ak gk sama .
benci nemen ak sama dia .mungkin kalo dituliskan ,hmn satu juta laman masih lebih .
enough ..
lanjut ak yang nggojloki kamu .
sama nia .hmn berusaha sebiasa mungkin .
meski sebelum mencetus ,dalam hati telah menimbang apa ak baik-baik saja membicarakanmu sama dia ,meski dalam "bercandaan"
kan ....tak ingetin lagu kenangan dia .
senyummu yang tadinya cabul uda ganti senyum tersipu .
hatiku ternyata salah .
meski guyon ,ak belum bisa ngomongin kamu sama dia .
--
angin malam ini bergeming ,
semburkan sesuatu indah yang kini kita genggam .
dirimu berkata tidak rela ak dengan lainnya .
karena ak tlah milikmu yang kini ada .
waktu kita bergenggam erat ,
seerat dirimu mendekapku kini .
ak bener-bener sayang abii .
tanpa abii bilang tentang edho ,sampe-sampe buat ak juga bilang nia .
ak tetep sayang abii .
sayang .
sayang .
sayang .
sekalipun abii yang terakhir dihidupku .
ak bersumpah ,
ak rela :)
0 komentar:
Posting Komentar