aku memikirkanmu dalam angan yang sebentar lagi usang .
aku menemukanmu dalam loyalti obral penuh bual gombal .
aku menjamahmu dalam siang yang murung mendung .
aku menulis tentangmu dalam alphabet ,namun dunia mengartikan braille .
aku menemukanmu dalam indah kecacatan insan .
lalu aku menerjemahkanmu dalam ensiklopedi sebelum mandi .
kuartikan satu persatu ,nampaknya aku akan kehilanganmu .
--
ingin ku marah ,namun marah se-api apapun kamu tak akan percaya ,karna aku terlihat berdusta .
bodohnya aku ,aku ingin kamu membenciku ,
makin mudalah arung jeram tempat aku akan melupakan .
akan ?
inginpun tak pernah terbersit kilauan .
--
kunikmati saja .
bukan suratan ,namun ini rencana Tuhan .
kucuri barang sepandang dua pandang .
yang melihatmu kini ,masih dengan mudah ku lakukan .
masih gratis ,tak seperti pajak bangunan .
segratis aku menghirup oksigen dan memanggilmu agen .
mungkin harap yang terlalu tinggi ,semesta tak mengijinkan kita abadi .
namun setidaknya ,kita pernah jalan berdua dalam pikiran manusia buta aksara .
--
kurasakan deru angin yang menyapu kegalauan .
kuintip dengan sejumput kekuatan .
mungkinkah kau tau ,
menatap bulan lebih muda daripada melirikmu .
tak perlu keberanian untuk menata bulan ,
namun dirimu ...
aku harus arisan terlebih dahulu untuk mengumpulkan setengah keberanianku .
itupun belum full .
aku tak tau mengapa .
mungkin kamu tau ?
--
ketakutan ganjil ,
tak seakurat ibu hamil .
0 komentar:
Posting Komentar