rasanya sudah terbiasa ,kaget ,atau apakah .
aku jalani tiga puluh hari di awal tahun ini dengan keterjalan .
berbatu pisau yang menusuk-nusuk lapisan kulit paling tebal .
kini ketebalan itu mengikis dengan tumpulnya pisau yang menjadikannya lunak .
--
tak kurang-kurangnya ak berjuang .
mempertaruhkan perasaan untuk sebuah kata "ikhlas"
dirimu yang dulu acuh ,serta bersih-kukuh .
kini kembali ingin ku rengkuh .
tak juga berhenti kuartikan ,nampaknya semua melalui perubahan .
revolusi perasaan .
--
masih ku ingat jelas ,janji yang ku serapahkan pada hatiku sendiri .
untuk menjadikanmu yang terakhir kini .
tak ada pengganti atau yang diganti .
ak masih tetap ak ,yang duduk di tempat dimana kamu mudah menemukanku .
--
sudah ak lepas dirimu .
tak ku harapkan lagi kehadiran itu .
namun kamu tak berperasaan membawa lagi kenangan lalu .
kisah yang memutar memori sendu kelabu .
saat kita berjuang bersama .
bergandeng tangan .
berdekap mesra .
melewati satu-persatu batu yang lunakkan pisau itu .
sesekali terjatuh ,bahkan terperosok dan kau meninggalkanku .
--
uluran tangan itu ku temukan lagi .
bahu sandaran itu ada kini .
tanganku masih sanggup menerimamu kembali :)
Selasa, 01 Februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar